BPP Pebayuran dan BPP Cabang Bungin menjadi BPP model Kostra Tani

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian RI meningkatkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluh Pertanian di tingkat kecamatan sebagai KostraTani, dengan memberi peluang menjadi BPP model sesuai syarat dan ketentuan. Dari 491 BPP model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang dikedepankan diantaranya BPP Pebayuran dan BPP Cabang Bungin yang berada di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. 

"Kementan membuka peluang pengembangan BPP model menjadi KostraTani. Syarat utama, lokasi dekat kantor UPT Kementan, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada video conference di Jakarta, Rabu (22/8) pekan lalu. 

"Kegiatan ini bertujuan agar setiap BPP dapat menjadi model BPP Kostratani yang dapat mengimplementasikan aplikasi informasi pertanian sehingga penyuluh dapat dengan cepat memberikan informasi terkait Kostratani seperti data komoditas pertanian, petani, dan penyuluh pertanian serta layanan informasi yang prima kepada petani,”

"Syarat lain calon BPP model, semangat dan keinginan penyuluh. Misalnya, cara mengolah data, menyiapkan CPCL dan verifikasi sehingga dapat dilaporkan ke AWR Kementan. Dukungan dinas pertanian provinsi, kabupaten dan kota juga sangat penting," kata Dedi Nursyamsi melanjutkan.

KostraTani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

Kedua BPP model menjadi tanggung jawab Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia telah didukung data dan informasi di BPP misalnya data luas tambah tanam, data panen, dan data lain. Ada program utama dari 11 unit kerja eselon satu Kementan, terkoneksi dengan AWR Kementan, termasuk laporan-laporan kegiatan di BPP”,Tegas Mardison Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. 

Mardison menambahkan bahwa Kementan telah menginisiasi pembentukan BPP model KostraTani, Sosialisasi kebijakan dan program lebih mudah dan intensif melalui video conference. Berkat dukungan teknologi informasi pada Agriculture War Room (AWR) di tingkat pusat koneksi ke Agriculture Operation Room (AOR) di tingkat provinsi selaku Kostrawil, Kostrada di kabupaten/kota dan KostraTani pada BPP di tingkat kecamatan.

Data yang akurat dan real time, menjadi prioritas setiap BPP untuk mendukung tersedianya data untuk pembangunan pertanian. Data yang diinput melalui aplikasi yang sudah dibuat oleh Kementerian Pertanian dan diharapkan dapat membantu memetakan kebutuhan petani di wilayah kerja BPP atau pun kebijakan nasional. Dengan terkoneksinya 20 BPP target di Kabupaten Bekasi dengan AWR, diharapkan dapat menjadi BPP yang mampu menyediakan data secara valid dan real time, ungkapnya. 

Persyaratan lain adalah implementasi monitoring dan evaluasi (Monev) serta pelaporan hasil kegiatan program utama Kementan menjadi pelengkap persyaratan. Khusus untuk pelaporan hasil kegiatan secara periodik setiap Jumat, maka BPP Model Kostrani wajib melaporkan kepada Kostrada, Kostrawil, dan Kostanas dengan input data ke laporanutama.pertanian.go.id.(drea)